Festival-festival di Korea Selatan

Negeri Ginseng sangat menghargai pentingnya menjaga keawetan kekayaan budaya dan sejarah lewat berbagai festival yang diselenggarakan sepanjang tahun. Festival-festival ini menampilkan kecantikan Korea yang paham betul akan nilai warisan sejarah dan budayanya, sekaligus menjadi tontonan turis dan sangat layak untuk Anda kunjungi dalam perjalanan ke Korea.Berikut beberapa festival yang dapat Anda saksikan ketika berkunjung ke Korea Selatan.

Festival Lampion Teratai

 

Festival Lampion Teratai atau Yeon Deung Hoe adalah salah satu festival rakyat paling tua di Korea yang sudah diadakan sejak Dinasti Goryeo. Festival diadakan untuk memeringati kelahiran Budha, namun terbuka untuk dinikmati seluruh agama dan tahun ini akan digelar dari 18-20 Mei.

Festival Kunang-kunang Muju


Festival Kunang-kunang Muju adalah festival ramah lingkungan yang diadakan setiap bulan Juni di Sungai Namdaecheon. Festival ini bertujuan untuk mengingat eksistensi kunang-kunang bagi masyarakat Korea dan erat kaitan dengan cerita rakyat di daerah sekitar sungai Namdaecheon.

Dalam festival ini berbagai acara dengan tema kunang-kunang akan meramaikan festival sekaligus mendidik pengunjung akan pentingnya hubungan antara manusia dan alam.

Festival Lumpur Boryeong


Festival yang diadakan setiap bulan Juli di Pantai Daecheon ini tergolong unik. Festival ini diadakan untuk merayakan khasiat lumpur Boryeong. Para peserta melakukan berbagai aktivitas seperti gulat lumpur, meluncur di atas lumpur, berenang di kolam besar berisi lumpur, dan bersenang-senang. Pada malam hari, festival ini akan ramai dengan pentas musik dan pesta kembang api,

Festival Ginseng

 
Festival Ginseng, atau Geumsan Insam, adalah festival utama di Kabupaten Geumsan, Provinsi Chuncheongnam-do. Kabupaten ini adalah produsen terbesar ginseng di Korea, dan festival ini sengaja diadakan untuk mempromosikan manfaat ginseng Geumsan.

Festival ini selalu diadakan setiap bulan September, di festival ini terdapat beberapa pameran yang berhubungan dengan ginseng, penampilan musik rakyat, kontes menyanyi dan menari, dan pameran khusus untuk perdagangan ginseng internasional dan turis asing.

Festival Gwacheon Hanmadang

 
Festival ini adalah perayaan atas semangat seni jalanan yang diadakan setiap musim gugur di Kota Gwacheon, atau setiap bulan September sampai Oktober. Dalam bahasa setempat Hanmadang berarti “tempat orang bisa berkumpul”, dan memang itulah yang ditampilkan dalam festival, berbagai penampilan pilihan di ruang-ruang publik seperti pinggir jalan utama, panggung terbuka, dan banyak lagi.

Festival Tari Topeng Andong

 
Festival Tari Topeng Andong adalah yang terbesar di Hahoe, biasanya diselenggarakan akhir September atau awal Oktober. Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan dari kelompok tari Korea atau internasional yang mengangkat tema cerita rakyat tradisional. Tema festival berpusat pada tari-tari topeng yang tujuannya menenangkan mahluk-mahluk gelisah di sekitar Hahoe.

Festival Lampionn Jinju Namgang

Parade lampion dengan warna-warna luar biasa memenuhi sungai Namgang, tepat di seberang Benteng Jinjuseong dan Paviliun Chokseongnu. Festival ini berawal dari pertempuran Jinjuseong pada masa paling menderita dari invasi Jepang, sebelum kemudian berubah menjadi Festival Lampion. Pemandangan spektakuler lampion yang berderet mengambang di sepanjang sungai dan atraksi kembang api membuat festival ini populer di seluruh negeri.

Festival Budaya Hyoseok

Festival Budaya Hyoseok mengombinasikan sastra dan pariwisata. Festival ini diselenggarakan untuk memperingati Bongpyeong sebagai tempat lahirnya Lee Hyo-Seok, novelis penting asal Korea. Rangkaian festival ini berfokus pada salah satu cerpen Hyo-Seok yang paling terkenal, saat kembang buckwheat bermekaran di Bongpyeong. Ada juga tur ke berbagai tempat yang disebut dalam cerita pendek itu. Mungkin turis asing tidak akan sepenuhnya menghargai makna historis dan budaya festival ini, meski begitu festival ini tetap layak didatangi untuk menikmati keindahan alam Bongpyeong.

Leave a comment